Sejauh ini dalam pikiranmu
mungkin perpustakaan adalah sebuah tempat yang sangat resmi dan hanya berada di lingkungan pendidikan.
Yap, sebagai tempat yang lazimnya menyimpan ratusan sampai ribuan buku, perpustakaan memang
menjadi sebuah tempat untuk mencari ilmu. Namun ungkapan bahwa ilmu
belajar bisa dilakukan di mana saja sepertinya memang benar-benar berlaku.
Ya,
beberapa kawasan di dunia ini bahkan rela membangun perpustakaan yang unik dan lepas dari pakem perpustakaan harus di instansi pendidikan.
misalnya adalah membangun perpustakaan di pantai, di mana mayoritas
orang-orang berjemur di bawah sinar matahari. Berikut adalah 5
Perpustakaan Paling Aneh Di Dunia seperti yang Dilansir
Oddee.com :
Saat jaringan telekomunikasi British Telecom ingin menggusur box telepon umum mereka yang sangat ikonik itu, para penduduk di bagian selatan Inggris yakni
desa kecil bernama Westbury-sub-Mendip langsung beraksi. Mereka rupanya tidak
ingin kehilangan kotak berwarna merah yang sangat khas itu. Untuk
melancarkan aksinya, para penduduk membangun sebuah perpustakaan terkecil di
sana yang seluruh buku dan majalahnya disediakan oleh para sukarelawan.
Bahkan
perpustakaan Westbury-sub-Mendip buka untuk 24 jam dengan sebuah lampu kecil di
dalamnya. Ada sekitar 100 buku, beberapa keping CD dan DVD yang membuatnya cukup lengkap. Buku-buku yang sudah sering
dibaca dan mulai tidak rapi akan diganti dengan cara amal pula. Sungguh, apakah setiap desa dan kota di dunia bisa memiliki perpustakaan seimut ini?.
2. Tank Penuh Buku
Seorang
seniman sekaligus aktivis Raul Lemesoff, membangun sebuah karya seni bernama
Arma De Instruccion Masiva atau Senjata Pengatur Massa. Mungkin terdengar mengerikan. Namun
tahukah kamu seperti apa bentuk senjata itu? Rupanya sebuah tank yang berisi
penuh dengan buku. Ada sekitar 900 buku yang ditata sedemikian rupa oleh
Raul sehingga menutupi hampir seluruh bodi tank. Seluruh buku itu didapatkan
Raul dari sumbangan sukarela. Alasan Raulmembuat karya seni ini adalah dia ingin memberikan kedamaian lewat sebuah
bacaan.
3. Lucu di Luar Ruangan
Jika biasanya perpustakaan terletak
di dalam gedung yang megah dan besar, maka akan terasa sangat berbeda jika kamu berkunjung ke Ghent, salah satu kota di Belgia sana. Karena
di Ghent, dibangun sebuah perpustakaan besar yang tidak berdinding alias ada di
outdoor. Perpustakaan bernama Bookyard ini adalah karya seorang seniman
Italia, Massimo Bartolini pada tahun 2012 silam. Bartolini mendesain sekaligus membangun dua
belas rak berukuran besar dan panjangdi
kebun St Peter's Abbey. Uniknya, kamu bisa memilih-milih buku sembari melihat pemandangan yang serba hijau.
Bagaimana
jadinya jika orang-orang di kawasan pedesaan dan perbukitan ingin membaca buku
ke perpustakaan? Tentu saja tak semua bisa terjadi. Karena kebanyakan perpustakaan memang dibangun di
lokasi-lokasi padat penduduk dan lebih di area perkotaan.Namun rupanya
Universitas Valle del Momboy ingin mengubah pemikiran itu. Pada tahun 2009, kampus tersebut mencoba menerapkan konsep perpustakaan
unik yang tak biasa.
Di
mana perpustakaan bergerak itu sengaja diterapkan di kawasan pegunungan
Trujillo. Tunggu, perpustakaan bergerak?
Ya, karena buku-buku yang ada rupanya dipasang di semacam etalase plastik yang
diletakkan di punggung seekor kudaatau bagal. Pernah dengar bagal? Itu adalah hewan yang merupakan
keturunan silang kuda betina dan keledai jantan yang mandul.
5. Datang Pakai Bikini
Apa
yang kamu ingat dari pantai, Tentu saja hamparan pasir putih dan ombak serta
perpustakaan. Hah, perpustakaan? Ya, apa yang kamu baca ini benar. Memang sih
pasir, ombak dan perpustakaan adalah kata yang tak mungkin bisa bergabung.
Namun bagi Herman Kompernas, semuanya bisa disatukan. Herman rupanya
membangun sebuah perpustakaan luar ruangan di pantai pasir Black Sea di
Bulgaria yang menjadi bagian dari resort Albena.
Tak
tanggung-tanggung, rak-rak buku itu sengaja dibangun di dekat hamparan pasir
pantai dan memiliki koleksi lebih dari 2.500 buku dalam 10 bahasa
berbeda. Untuk meminjam buku di perpustakaan ini pun gratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar