Reviewer : Rina Juni Rianty
A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi secara global berpengaruh pada kebutuhan manusia atas kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh informasi.Percepatan system penyebaran informasi terjadi karena adanya teknologi informasi digital melalui media internet. Perpustakaanperguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yangcepat memberikan respon untuk mengimplementasikan hasilperkembangan teknologi informasi.
Dalam Leveraging Quality Web-Based Library User Services In The Digital Age secara umum Lili Li berupaya menjelaskan bagaimana cara memaksimalkan penggunaan layanan informasi digital pada perpustakaan berbasis web. Terdapat sepuluh isu kunci yang dibahas oleh Lili Li terkait pemanfaatan kualitas layanan pengguna pada perpustakaan era digital.
Sebagaimana diketahui bahwa teknologi informasi mampu mempengaruhi dan mengarahkan institusi perpustakaan pada konsep layanan yang lebih cepat, tepat, efisien dan efektif.Sebagai contoh adalah penerapan system otomasi perpustakaan dan pengembangan perpustakaan digital sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna.Devinisi singkat dari perpustakaan digital adalah perpustakaan yang keseluruhan koleksinya memakai format digital yang disusun dalam sebuah arsitektur komputerisasi. Arsitektur ini disusun dalam sebuah proyek yaitu perpustakaan digital.Penelitian proyek perpustakaan digital menggunakan web atau www yang dihubungkan dengan jaringan internet sebagai media penyalur informasi utama. Melalui pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi diharapkan dapat mereduksi kendala yang ada pada perpustakaan konvensional.
B. Ringkasan
1. Latar Belakang Penulisan Artikel :
Pada bagian awal artikelnya, Lili Li menampilkan abstraksi yang berisi tujuan dari penulisan artikelnya yaitu untuk mengangkat isyu-isyu penting terkait peluang, tantangan, dan masa depan dari perpustakaan akademik berbasis web.Dikatakan oleh Lili Li bahwa dukungan teknologi internet terhadap dunia perpustakaan telah dimulai sejak awal tahun 90 an. Jika perpustakaan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informatika secara maksimal tentu akan meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai lembaga penyebaran informasi.
Lili Li sangat menyadari bahwa teknologi tidak bersifat stagnan karena senantiasa berkembang maka munculnya keterbatasan dukungan infrastruktur dan SDM dalam mengimbangi percepatan perkembangan teknologi menjadi kendala. Padahal Pustakawan senantiasa dituntut untuk mampu merancang, mengembangkan, dan meningkatkan layanan perpustakaan yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pengguna yang dinamis. Dukungan terhadap Hal ini selanjutnya menjadi perhatian dalam artikel Lili Li.
Lili Li juga menyinggung beberapa tingkatan penggunaan jaringan aplikasi berbasis web yang berbeda-beda pada perpustakaan perguruan tinggi:
1) One Tier atau disebut frontend, yang menggunakan berbagai browser web untuk mengakses sumber daya informasi perpustakaan dan jasa melalui internet.
2) Two Tier, adalah middleware, yang terdiri dari web server dan sistem pengaturan data
3) Three Tier atau disebut backend, mengacu pada data repositori yang berisi objek data yang berbeda, termasuk komputerisasi katalog, database, gudang data, perpustakaan digital, hiper bahasa teks markup (HTML) dokumen berbasis, bentuk web, dan sebagainya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Lili Li bagaimana upaya memaksimalkan penggunaan teknologi web pada perpustakaan digital dengan mengambil contoh penggunaan jaringan aplikasithree tier.Three Tier adalah system program software.Pada Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
2. Metodeologi Penulisan Artikel
Lili Li dalam Leveraging Quality Web-Based Library User Services In The Digital Age menggunakan Metode deskriptif, yaitu suatu metode yang menggambarkan fenomena yang terjadi terkait dengan obyek yang menjadi perhatian. Metode Deskriptif memberikan uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu fakta.
Tingkat Kebutuhan pemustaka yang semakin dinamis terhadap sumber informasi memerlukan layanan web berkualitas tinggi. Memperhatikan gejala tersebut Lili Li dalam artikelnya menawarkan 10 point yang harus diperhatikan oleh pustakawan dan pejabat institusi terkait dalam penggunaan aplikasi web pendukung yang lebih tinggi.
3. Gagasan Pokok Artikel
Dalam artikel yang ditulisnya, Lili Li melihat banyak pengguna perpustakaan yang masih membutuhkan bantuan untuk mengakses, mencari, mengubah, mensintesis, dan mengevaluasi informasi secara efektif dan efisien. Di sini dia berkeyakinan bahwa institusi perpustakaan dan pustakawan bertanggung jawab untuk merancang suatu metode sedemikian rupa sehingga pemustaka dapat dengan mudah memanfatkan fasilitas pencarian informasi yang ada diperpustakaan.Selanjutnya Lili Li mengajukan 10 haluntuk dapat menjadi perhatian agar dalam pengembangan perpustakaan berbasis web kualitas tinggi dapat memenuhi tujuan yang diharapkan, yang secara simple dapat dirangkum sebagai berikut :
1) Peran perpustakaan akademik;Perpustakaan Akademik harus menyadari fungsinya sebagai, pusat informasi, pusat belajar, pusat pelatihan, dan pusat publikasi. Oleh karena itu Para pejabat harusterbuka untuk memberikan dukungan penuh terhadap setiap upaya pengembangan perpustakaan.
2) Dukungan Dana bagi perpustakaan; Untuk memberikan layanan optimal dibutuhkan suatu perangkat yang lengkap dan berteknologi tinggi.
3) Sumber daya informasi; Tanpa dukungan kuat dari kualifikasi sumber daya perpustakaan, adalah mustahil memperoleh layanan perpustakaan yang berkualitas.
4) Pustakawan akademik, manajer, spesialis TI,dan eksekutif perpustakaan harus mampu memanfaatkandan memaksimalkan penggunaan internet guna merancang, mengembangkan, meningkatkan, dan menerapkan sumber daya perpustakaan berbasis web.
5) Akses informasi; perpustakaan harus memiliki jaringan informasi yang mendukung proses pencarian data yang dibutuhkan pemustaka, baik secara onsite danoffsite.
6) Layanan informasi; Pustakawan, manajer, spesialis IT, dan eksekutif harus mampu belajardengan mengikuti contoh-contoh nyata cara bagaimana meningkatkan dan mengintegrasikan layanan informasi pengguna perpustakaan mereka.
7) Dampak teknologi mutakhir dan teknologi;Teknologi baru harus senantiasa disediakan perpustakaan dengan cara-cara merancang inovasi, mengembangkan, meningkatkan, dan menerapkan informasi perpustakaan sumber daya, jasa, dan instruksi melalui internet.
8) Pengaturan isi web dan basis pengetahuan; perpustakaan akademik harus memperkuat manajemen konten web mereka dan membangun basis pengetahuan untuk mempromosikan literasi informasi akademik dan kualitas layanan pengguna perpustakaan:
9) Penilaian dan evaluas; Pustakawan akademik, spesialis IT, manajer, dan eksekutif harus menyiapkan kebijakan untuk menilai dan mengevaluasi secara berkala terhadap infrastruktur informasi perpustakaan yang berbasis web.
10) Pustakawan; pustakawan dituntut untuk berganti peran dari spesialis subjek bersifat umum menjadi spesialis teknologi informasi.
Selanjutnya pada bagian akhir pembahasan artikelnya, Lili Li menggambarkan masa depan layanan perpustakaan digital berbasis web generasi berikutnya, yaitu Internet Protocol v6 yang diprediksi akan menjadi andalan bagi penyebaran informasi masa depan dan era digital. Internet Protocol v6yang dikembangkan oleh perusahaan bernama Advent Networks Inc menggunakan jaringanUltrabandyang mampu meningkatkan bandwidth sehingga dapat mendukung layanan pengiriman file berkapasitas, streaming televisi definisi tinggi (HDTV), video conference, dan sebagainya, dengan kecepatan 5 sampai 40 Mbps.
Berdasarkan web generasi berikutnya, pengguna perpustakaan, dapat menggunakandesktop, notebook, tablet, personal digital assistant (PDA), komputer genggam, hidevinition televisi(HDTV) dan ponsel untuk mengakses, mencari, mengubah, dan menyebarkan sumber informasi perpustakaan, layanan, dan instruksi melalui layanan broadband nirkabel. Program aplikasi Three Tierakan menjadi alat repositori utama untuk membangun e-database dan perpustakaan digital.
C. Kesimpulan Artikel
Secara umum artikel Lili Li cukup memberikan referensi bagi upaya pemanfaatan perpustakaan digital agar dapat berjalan secara efektif.Walaupun Lili Li tidak menggunakan dukungan teori dari berbagai sumber yang ada dibidang kepustakaan namun penggunaan metode deskripsi yang tepat telah cukup menggambarkan tujuan yang diinginkan oleh Lili Li, yaitu perhatian pada isyu sentral yang harus dipertimbangkan agar suatu perpustakaan digital berbasis web dapat teraplikasi secara efektif.
1. Daftar Istilah :
- Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang menyediakan konten digital untuk diakses oleh pemustaka.
- Website atau situs web adalah kumpulan halaman web, gambar, video ataupun suara yang diletakkan dalam sebuah web server.
- web Serveradalah suatu server y
ang memberikan service (layanan) kepada klien yang meminta informasi berkaitan dengan web
- Client Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan.
- Database atau Basis Data adalah kumpulan field/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
- On Site/Off site adalah pelayanan terhadap pengguna perpustakaan melalui PC yang terhubung pada satu jaringan di perpustakaan ( On site) atau melalui PC diluar jaringan perpustakaan (Off site)
- Face to face adalah layanan informasi dimana pengguna langsung berhubungan dengan pengelola perpustakaan.
- E-database adalah sumber informasi utama dalam perpustakaan
- Three Tier adalah system program software. Pada Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
- Portal web adalah titik masuk atau pintu gerbang bagi pengguna untuk mendapatkan akses mencari informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar